iklan banner

Pemerintah Seriusi Bahaya Penyakit Ini, di Sulut Tercatat Ada 49 Kasus Kematian


Manado, detiKawanua.com - Zoonosis adalah penyakit hewan yang secara alami menular ke manusia. Zoonosis harus dikendalikan karena dalam kondisi tertentu berpotensi menjadi wabah atau epidemi. Ancaman zoonosis di Indonesia maupun di dunia cenderung terus meningkat dan berimplikasi pada aspek ekonomi, kesehatan, keamanan dan kesejahteraan rakyat. Hal itu dikatakan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut, Edwin Silangen yang diwakili Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Kartika Devi Kandouw Tanos, dalam kegiatan rapat penguatan peran SKPD dalam pengendalian Zoonosis yang berlangsung di Ruangan CJ Rantung, Rabu (22/03). 

"Sulut sebagai daerah perbatasan negara, memiliki potensi sebagai pembatas atau filter alami dalam pencegahan penyebaran wabah Zoonosis dari luar negeri," terang Devi.

Zoonosis rabies khususnya di Sulawesi Utara, menurutnya, tercatat telah terjadi 49 kasus kematian selang tahun 2015-2016 lalu. Di mana kondisi tersebut sebagai bukti masih besarnya tantangan untuk mencegah dan merespon cepat dampak dari wabah Zoonosis.

"Berbagai faktor penyebab terjadinya wabah Zoonosis. Satu di antaranya adalah pertumbuhan populasi manusia dan satwa. Hal itu antara lain disebabkan meningkatnya degradasi ekositem, pemanasan global, urbanisasi penduduk yang progresif, pertumbuhan populasi manusia dan satwa, dan intensifikasi industri peternakan," jelas isteri dari Wakil Gubernur Sulut itu.

Oleh karenanya, pemerintah provinsi memberikan imbauan kepada seluruh peserta, untuk selalu melaporkan komprehensif pengendalian kasus Zoonosis di daerah agar selalu dapat dikendalikan. 

"Upaya-upaya yang kita aktualisasikan untuk pengendalian Zoonosis merupakan bagian untuk mempercepat terwujudnya Sulawesi Utara yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik dan berkepribadian dalam budaya," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Deybie Kalalo menyebutkan beberapa upaya untuk menanggulangi Zoonosis rabies. 

"Kami terus meningkatkan promosi kesehatan dan kampanye bebas rabies, membentuk rabies center di kabupaten dan kota, memperkuat sistem informasi kesehatan, dan menggalang kemitraan dengan semua sektor, LSM, dunia usaha dan lembaga donor," kata Deybie.

Kegiatan itu turut dihadiri Kepala Sub Bidang Zoonosis Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Rama P Fausi, juga peserta perwakilan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian dan Peternakan se-Kabupaten Kota di Sulut. (bs-hs/dkc)

(IsJo)
Previous
Next Post »
iklan banner