iklan banner

Hermawan Minta Masyarakat Muslim Sulut Maklumi Aksi Solidaritas Untuk Ahok

Anggota DPRD Kota Manado, Bambang Hermawan

Manado, detiKawanua.com - Aksi solidaritas yang dilakukan masyakarat Sulawesi Utara (Sulut) untuk memberi dukungan moril kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang berbuntut penolakan kehadiran Fahri Hamzah (FH) di bumi nyiur melambai mendapat tanggapan dari Aktivis Pemuda Muhammadiyah Sulut, Bambang Hermawan.

Menurutnya, masyarakat muslim Sulut diharapkan dapat memaklumi aksi besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat adat sebagai bentuk keprihatinan terhadap putusan vonis pengadilan pada Gubernur Jakarta tersebut.

"Kita harus bisa memaklumi dan memahami aksi-aksi itu. Karna itu merupakan puncak emosi masyarakat paska putusan pengadilan yang mengganjar Ahok selama 2 tahun penjara oleh pengadilan jakarta utara," ujar Hermawan, Senin (15/05) saat diwawancarai di Waroeng Sahabat Manado, sembari menambahkan tidak sedikit juga masyarakat muslim yang bersimpatik kepada Ahok.

Mantan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini, juga menilai peristiwa kemarin bukan persoalan antara mayoritas dan minoritas, tetapi kekecewaan sebagian masyarakat tehadap konstalasi politik yang terjadi di Ibukota negara yang berujung hingga penetapan vonis hakim terhadap Ahok, atas dakwaan penistaan agama. Dimana sebagian masyarakat menilai masih ada ketidakadilan yang terjadi.

"Peristiwa ini kita jadikan pelajaran untuk  semua, bahwasanya  persoalan ini bukan  antara masyarakat mayoritas dan minoritas, warga keturunan atau pribumi, melainkan persoalan politik dan hukum,"  kata Hermawan, yang juga berharap agar masyarakat selalu menjaga kerukunan di bumi nyiur melambai yang telah lama terbina.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Kota manado ini juga menghimbau, kepada para politisi dan pelaku politik lainnya, agar tidak lagi menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat, dengan menggunakan isu Sara sebagai komoditas utama dalam kampanye politik pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang notabene dapat melahirkan Konflik berkepanjangan dimasyarakat.

"Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, untuk kedepannya, saya menghimbau agar tidak ada lagi yang menjadikan isu suku, ras dan agama sebagai tameng untuk pemenangan setiap iven politik yang bisa menimbulkan konflik horisontal di masyarakat," pungkasnya. (Enda)
Previous
Next Post »
iklan banner