Minsel, detiKawanua.com - Lama dinanti tak kunjung datang, berharap ada perbaikan tapi belum juga tiba. Inilah keluhan yang disampaikan sebagian sopir angkutan kota (Angkot) jalur Amurang-Tumpaan. Karena kecewa, pimpinan armada Angkot Amurang-Tumpaan melakukan aksi tuntutan aspirasi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kamis (20/07) kemarin.
Meski dianggap belum tepat oleh salah satu anggota DPRD Minsel karena tuntutan tidak disertai laporan tertulis, namun pimpinan aksi terus melakukan tuntutan agar infrastruktur jalan di pusat kota Amurang di perbaiki segera.
Terpantau Jumat (21/07) hari ini, di seputaran jalan pusat kota Amurang tepatnya depan Pos Satpol-PP Minsel, diletakan pohon Pisang dan Jagung sebagai bentuk kekecewaan pimpinan Basis Amurang-Tumpaan.
Menurut Ketua Basis Ruddy Wurangian yang didampingi Sekertaris Basis Dolvi Pangau, jalan berlubang di pusat kota sudah tahunan tidak diperhatikan oleh pemerintah dan semakin rusak.
"Mewakili 120-an sopir di sini, saya menuntut kepada pemerintah dalam hal ini Dinas PU, untuk segera memperbaiki jalan yang rusak. Kami juga menuntut Dinas Perhubungan Minsel, karena penarikan retribusi yang tidak wajar. Retribusi tersebut terlalu memeras kami para sopir, sementara pendapatan sektor retribusi tidak jelas untuk siapa karena ada indikasi retribusi sesuai perda hanya 2000/hari," jelas Ruddy.
"Maka menjadi tuntutan pimpinan basis TuAma (Tumpaan-Amurang, red) agar retribusi harus jelas, dan pemerintah dalam hal ini Dinas PU dan Dinas Perhubungan melakukan kajian dan evaluasi dengan benar jangan sampai kami melakukan mogok bersama sopir Amurang-Tumpaan," pungkasanya. (Vandytrisno)
ConversionConversion EmoticonEmoticon