iklan banner

"Penyambutan Fahri Kewajiban Konstitusi, Tidak Berarti Setuju dengan Sikapnya"

Gubernur dan Wagub saat menyambut FH. /Ist

Minahasa, detiKawanua.com - Kekecewaan warga Sulut dan Minahasa terhadap Gubernur Sulut Olly Dondokambey (OD) dan Wagub Steven Kandouw (SK), yang menyambut hangat kedatangan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (FH) di Bandara Sam Ratulangi, Sabtu (13/05) lalu, mendapat kritikan dari sejumlah kalangan melalui berbagai media sosial

Penolakan FH tersebut terkait kecintaan masyarakat Sulut terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di mana FH secara nyata dan terang-terangan menolak Ahok dan diduga berada di balik upaya menjatuhkan Jokowi sebagai Presiden RI.

Kekecewaan warga kepada OD-SK terjadi Sabtu lalu saat kedatangan Wakil Ketua DPR RI itu disambut hangat ODSK melalui pintu bandara belakang saat masa berkumpul di bagian depan. Namun kejelian Gubernur dan Wagub akhirnya FH berhasil menginjakan kakinya di Manado.

Penjemputan politikus tersebut oleh OD-SK yang mendapat kritikan dari sejumlah kalangan, mendapat tanggapan dari Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow Msi (JWS), lewat akun Jantje W Sajow di media sosial Facebook, Minggu (14/05).

Di mana JWS menuliskan, kemarin (13/05) menjadi hari yang tidak mengenakkan bagi warga Sulut yang menolak hadirnya Fahri Hamzah (FH) di Manado. Peristiwa tersebut dapat di pahami sebagai reaksi yang rasional terhadap sikap FH yang secara nyata dan terang-terangan menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan diduga berada di balik upaya menjatuhkan Jokowi sebagai Presiden RI.

Sebagai warga Sulut dan Warga Minahasa tidak bisa dengan cepat dan emosional menyalahkan OD dan SK menyambut kedatangan FH di Manado. "Kita harus sadar bahwa orang Sulut ada di mana-mana, tersebar di selurun dunia dan di Indonesia. Jika OD SK menyambut FH di bandara, sesungguhnya bukan menyambut sang provokator, tapi melaksanakan kewajiban konstitusi karena yang bersangkutan FH adalah sekarang sebagai Wakil Ketua DPR RI, tapi tidak berarti OD SK setuju dengan sikap FH yang radikal? "ungkapnya.

JWS menambahkan, OD-SK bersama PDIP sudah sangat jelas dan tegas menolak radikalisme, dan tetap konsisten menjaga NKRI, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan OD-SK jadi ujung tombak memenangkan Ahok pada Pilkada DKI.

"Mungkin kita perlu merenung dan bertanya ketika Ahok menuju DKI 1, apa yang kita lakukan? Jangan-jangan hanya diam dan menunggu kekalahan Ahok? OD, SK, saya (JWS) dan seluruh kepala daerah kader PDIP beberapa hari berada di Jakarta demi memenangkan Ahok Djarot, demi tegaknya berdiri Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya.

Jika kemarin OD-SK bersikap seperti itu (menyambut FH), wajar karena kewajiban konstitusi. Dan OD-SK bisa memahami suasana emosional dan kebatinan masyarakat Sulut terutama yang datang di Bandara, dan kantor Gubernur. Segala kata dan kalimat yang menghujat, menghina, ataupun fitnah sepanjang itu keluar dari hati yang tulus dan tidak ada motivasi apa-apa, dapat dipahami dan diterima, itu adalah reaksi yang emosional dan rasional. Tapi lepas kekurangan OD-SK, mereka sudah memberikan yang terbaik bagi Sulut.

"Sebagai Bupati Minahasa, saya berkewajiban membela dan menjaga eksistensi OD-SK yang adalah putra Minahasa, simbol orang Minahasa. Dan orang Minahasa tidak hanya ada di Sulut, tapi juga tersebar di seluruh dunia dan di Indonesia. Mari kita saling menjaga dan saling mendoakan," pungkasnya. (*/Sandy)
Previous
Next Post »
iklan banner