Jayapura, detiKawanua.com - Terkait dengan program jaminan dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi rakyat Indonesia melalui Presiden RI Joko Widodo saat pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), di Skouw Distrik Muara, Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (09/05) tadi, menegaskan, seperti dalam rilis resmi Setkab yang tertuang dalam akun Facebook Info Presiden bahwa, kalau saat diberi cobaan sakit, dengan kartu itu (KIS) bisa dipakai ke Puskesmas atau ke rumah sakit dan tidak dipungut biaya. Presiden Jokowi pun meminta kepada warga kalau dilayani tidak baik di rumah sakit melaporkannya.
"Kalau di rumah sakit dilayani tidak baik tolong dilaporkan, bisa ke Pak Walikota, bisa ke Pak Gubernur, bisa ke Bu Menteri, bisa ke saya. Karena sebetulnya itu bayar, yang bayar pemerintah. Bapak/Ibu tidak bayar tapi pemerintah yang bayar," tegas Presiden.
Terlepas dari penegasan orang nomor satu Indonesia itu, entah dugaan kasus yang terjadi di Provinsi Sulawesi Utara Manado yang cukup menggemparkan kalangan media Online, Cetak dan Televisi itu sudah diterima informasinya oleh Presiden atau belum? Akan adanya pelayanan tidak baik dan pasien meninggal dunia, seperti diketahui bersama bahwa dengan program Presiden Jokowi akan jaminan kesehatan yang ada di Indonesia itu sudah mencakup seluruh layanan jaminan kesehatan yang berlaku di Rumah Sakit dan Puskesmas di Indonesia, termasuk di antaranya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah merupakan target Presiden.
Di sisi lain, terkait dengan program kesehatan Presiden Jokowi tersebut, nampaknya di Provinsi Sulawesi Utara terjadi insiden yang diduga bertolak belakang dengan program Presiden, seperti halnya di salah satu Rumah Sakit ternama di Manado, yang dari sejumlah pemberitaan menyebutkan bahw pasien BPJS yakni sorang ibu (asal Halmahera, red) yang tengah mengandung 8 bulan yang selama tiga minggu rawat Inap dan diduga tidak mendapatkan pelayanan dengan baik pada akhirnya meninggal dunia pada Senin (08/05) kemarin. Dan oleh pihak keluarga pasien pun nampaknya akan mengajukan komplen atas insiden tersebut dengan bukti-bukti yang ada. (IsJo)
"Kalau di rumah sakit dilayani tidak baik tolong dilaporkan, bisa ke Pak Walikota, bisa ke Pak Gubernur, bisa ke Bu Menteri, bisa ke saya. Karena sebetulnya itu bayar, yang bayar pemerintah. Bapak/Ibu tidak bayar tapi pemerintah yang bayar," tegas Presiden.
Terlepas dari penegasan orang nomor satu Indonesia itu, entah dugaan kasus yang terjadi di Provinsi Sulawesi Utara Manado yang cukup menggemparkan kalangan media Online, Cetak dan Televisi itu sudah diterima informasinya oleh Presiden atau belum? Akan adanya pelayanan tidak baik dan pasien meninggal dunia, seperti diketahui bersama bahwa dengan program Presiden Jokowi akan jaminan kesehatan yang ada di Indonesia itu sudah mencakup seluruh layanan jaminan kesehatan yang berlaku di Rumah Sakit dan Puskesmas di Indonesia, termasuk di antaranya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah merupakan target Presiden.
Di sisi lain, terkait dengan program kesehatan Presiden Jokowi tersebut, nampaknya di Provinsi Sulawesi Utara terjadi insiden yang diduga bertolak belakang dengan program Presiden, seperti halnya di salah satu Rumah Sakit ternama di Manado, yang dari sejumlah pemberitaan menyebutkan bahw pasien BPJS yakni sorang ibu (asal Halmahera, red) yang tengah mengandung 8 bulan yang selama tiga minggu rawat Inap dan diduga tidak mendapatkan pelayanan dengan baik pada akhirnya meninggal dunia pada Senin (08/05) kemarin. Dan oleh pihak keluarga pasien pun nampaknya akan mengajukan komplen atas insiden tersebut dengan bukti-bukti yang ada. (IsJo)
ConversionConversion EmoticonEmoticon