Walikota GSVL memberikan sambutan pada ground breaking Jalur Hijau Jalan Piere Tendean.
Manado, detiKawanua.com - Pembangunan Jalur Hijau dan Graha Religi akan merubah wajah Kota Manado. Pembangunan ini akan mencitrakan Kota Manado menjadi makin lebih baik.
Demikian yang disampaikan Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA (GSVL) dalam sambutannya di acara Ground Breaking Jalur Hijau Jalan Piere Tendean dan Graha Religi Kota Manado, Rabu (26/07).
Sebagai bentuk merawat keberagaman, Walikota Manado meminta dukungan masyarakat yang ada di kawasan pembangunan, sehingga ketika kedua proyek tersebut selesai, kita semua akan menikmati suasana yang lebih nyaman, dan diharapkan menjadi icon Kota Manado.
"Di Graha Religi, lantai bawah masjid akan difungsikan sebagai perpustakaan semua golongan agama, sehingga bisa jadi tempat kita untuk saling belajar mengenal, mengetahui, dan akhirnya menghormati kehidupan beragama masing-masing," jelas GSVL.
Walikota Manado GS Vicky Lumentut meletakkan batu pertama pembangunan Jalur Hijau (atas) dan pembangunan Graha Religi (bawah). /Red
Tak lupa pula Walikota GSVL mengingatkan, kita yang hadir dalam kegiatan ini adalah para pelaku sejarah, sehingga pendokumentasian proses kegiatan sangat diperlukan sebagai alat bukti pertanggungjawaban keabsahan sejarah.
"Tidak ada yang sesudah dibangun, lalu selesai. Sesudah dibangun tetap dia akan tetap dimintai pertanggungjawaban yang ada, maka dokumentasikan itu sebagai alat bukti," pinta GSVL, sembari menegaskan para kotraktor proyek untuk mengejakan pembangunan ini tepat waktu dan tepat mutu kualitasnya sesuai kontrak kerja yang kerja ada.
Di akhir sambutannya, Walikota berkata, semua pembangunan yang kami (Walikota GSVL dan Wakil Walikota Mor D Bastian, red) lakukan ini adalah impelementasi dari janji politik pada saat bersosialisai dalam kompetisi Pilkada 2015 dan terpilih 2016.
"Kami memastikan, semua janji-janji politik kami akan diselesaikan selama lima tahun berjalan. Tapi semua itu bisa terwujud apabila kota kita ini aman dan terpelihara kebersihannya," pungkasnya.
Suasana kegiatan di lokasi ground breaking Jalur Hijau. /Red
Sebelumnya, Kadis PUPR Kota Manado Peter Karl Bart Assa ST MSc Phd dalam laporannya menyampaikan, Jalur Hijau ini menggunakan standarisasi nasional, yang biasa ditemukan di kota Jakarta dan Surabaya, pagu dana yang disiapkan lewat APBD, 3.769 miliar rupiah, waktu pelaksanaan 180 hari kalender dengan pelaksana PT Abadikarya Andika. Panjang untuk tahap pertama 230 meter dan lebar 11 meter, dengan item: jalur sepeda 3 meter, trotoar plus jalur difabel 3 meter, box utilitas 1x1 meter (t4 jaringan kabel PLN, Telekomunikasi dan PDAM), taman kota atau yang disebut jalur hijau yang nantinya akan ditanami pohon-pohon, serta area parkir seluas 3 meter.
"Sedangkan untuk Graha Religi 7.4 miliar (5 miliar dari APBD Kota Manado, 2.5 miliar dari Pemprov Sulut) dengan nilai kotrak 7.156 miliar, waktu pelaksanaan 150 hari kalender dengan pelaksan PT Damai Sejahtera Membangun, spesifikasi bangunan panjang 29.3 meter lebar 27.6 m dengan jumlah lantai pada tahap pertama ini 5 lantai struktur," papar Kadis PUPR.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan SE, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Utara KH Abdul Wahab Abdul Gafur, Ketua Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kota Manado Pdt Roy Lengkong STh, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1309 Manado Letkol Arm Toar Pioh, yang mewakili Kapolresta Manado, para Asisten, para SKPD, Dirut PD Pasar Manado, Camat Wenang dan Muspika, Staf Ahli dan Staf Khusus Walikota Manado, Pdt Hani Montolalu yang membawakan ibadah pembuka, serta tamu undangan. (vkg)
ConversionConversion EmoticonEmoticon