iklan banner

Ternyata Hal Ini Yang Dibicarakan Presiden dan Gubernur Olly Dalam Pesawat,

Sulut, detiKawanua.com -
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengungkapkan setelah usai kegiatan latihan bersama Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) gabungan TNI tahun 2017 di Teluk Natuna Kepulauan Riau, dirinya (Gubernur,red) langsung kembali bersama rombongan Presiden RI Joko Widodo ke Jakarta menggunakan pesawat. Adapun dalam pesawat tersebut Gubernur duduk bersama Presiden sehingga terdapat percakapan/pembicaraan terkait dengan perkembangan sejumlah bidang di Sulawesi Utara.

"Saat pulang dari Natuna, duduk bersama ngobrol panjang termasuk Sulawesi Utara (Sulut masuk 3 provinsi yang menjadi prioritas dari pemerintah pusat,red), juga yang utama dipesan pak Presiden adalah keamanaan," kata Gubernur kepada wartawan, usai kegiatan bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dan Menteri Pariwisata di Hotel Peninsula Manado, Rabu lalu.

Lanjutnya mengatakan semua proyek prioritas nasional dan juga program pemerintah provinsi termasuk dibidang pariwisata dan sektor perekonomian global, berjalan semua.

"Lihat buktinya sekarang semuanya siap terutama pariwisata, perhotelan juga perdagangan. Semua jalan, pelan-pelan dibuka termasuk pelayaran dari Davao masuk ke Bitung. Yang paling menarik itu keramahan pasti welcome, intinya untuk masyarakat Sulawesi Utara sifatnya yang menjunjung tinggi mau menerima siapapun dengan menjaga kerukunan damai, nanti investasi akan datang sendiri dan tentunya untuk Sulawesi Utara," ungkapnya.

Selain itu Gubernur memastikan mempermudah semua perizinan (investor,red) di Sulut, baik Bupati Walikota mendukung.

"Sembari jalan, dia (investor) membangun IMB juga dan semuanya jalan izinnya. Sekarang investor yang  mau bangun hotel sudah ada 4 dan rumah sakit ada 2, dan berikut ada investor juga yang akan membangun dimana-mana. Itu sudah ada perjanjian yang penting satu saja saya mintakan kepada masyarakat Sulut betul-betul sifat orang Sulut harus kita junjung tinggi karena kuncinya keamanan. Kita sudah diuntungkan dengan letak geografis Sulut sangat dekat dengan Asia Timur sehingga kalau mereka (turis) mau turun ke Morotai, Raja Ampat, dan Wakatobi itu jarak tempuh terdekat jadi strategis," ujar Olly. 

Sementara itu Kepala BKPM RI, Thomas Lembong mengatakan bahwa 3 titik daerah prioritas itu berupa Provinsi  Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara. Kalau Sumut untuk selat Malaka dan menajdi sentra produk sawit, Sulut dipilih kabinet Presiden karena sangat strategis paling dekat ke Asia Timur.

"Termasuk kalau wisman untuk negara Korea, Tiongkok dan Jepang paling hemat waktu penerbangannya melalui Manado. Selain itu, ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung. Di Sulut itu, kita katakan pengembanganya juga seimbang ada suport industrinya seperti kerajinan tangan dan makanan. Seperti yang telah ada MoU dengan pengembangan hotel dan infrastruktur. Ini dengan trand, karena investor nanti akan melihat Manado ini akan jadi sentral," terang Lembong.

Senada diungkapkan, Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya bahwa pemerintah sekarang ini fokus 10 destinasi dengan tersedia Rp10 M publik infrastruktur. Manado menjadi 'second destination'.

"Selain menjadikan destinasi utama juga sebagai HUB untuk TKI. Contoh, Singapura pendapatannya tentatif, tidak mempunyai apa-apa terutama untuk trade and investment. Jadi jangan ditolak kalau Manado menjadi Hub Central City, karena tourism juga maka trade and tourism dan investment juga maju. Untuk kesmepaatan ini tidak akan kembalai lagi, dan ini merupakan pak Presiden sendiri yang menenkankan untuk Sulut masuk prioritas, manfaatkannlah momentum ini dengan baik," kata Arief. 

Dikatakannya bahwa sekarang rangking investasi di Indonesia naik. Agar tidak ada yang sulit-sulit dalam birokrasi maka dibuatkan KEK. 

"Jadi KEK memangkas semua birokrasi yang sulit. Gunakan cara yang cerdik sekali, adalah segera membentuk KEK pariwisata seperti yang dikatakan Presiden yang ditawarkan Gubernur di Likupang 1000 hektar yang juga oleh Presiden bisa sampai 1800 hektar. Maka pemerintah pusat mempunyai tugas wajib prioritas harus intervensi pengembangan KEK pariwisata tersebut," ujar Menpar.

(IsJo)
Previous
Next Post »
iklan banner