iklan banner

Kisah Ibu dan Anak Mencari Makam Ayah Tercinta

Raden Ajeng Djoemadalina bersama Anaknya saat mengunjungi Makam Orang Tuanya.

Minsel, detikawanua.com - Hendak menuju Kantor Pemerintahan Kabupaten Minsel, wartawan detikawanua.com, tertarik melihat ke arah Taman Makam Pahlawan sekitar pukul 08.00 pagi terlihat mobil Avansa Hitam parkir di dalam TMP Amurang, dengan 3 orang yang sedang mencari-cari nama dari makam yang dimaksud.

Wartawan media ini mendekat langsung kenalan dengan Wanita Paruh Baya dengan logat Jawa yang kental, sampailah pada kisah cerita saat sosok suami dan ayah dari anak tunggal sembari menunjuk jari ke arah anak yang saat itu berada dekat mobil yang di sewa dari Manado menujuh Amurang.

Inilah Perjanan Panjang seorang Istri dan anak mencari Suami dan Ayahnya tercinta meski telah diketahui Figur ayah tersebut telah meninggal karena Membela Tanah air dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia Tahun 1958, namun tak kenal lelah mencari, makam dan tabur bunga. Hal tersebut dialami seorang ibu yang telah menjanda selama puluhan tahun  Raden Ajeng Djoemadalina (78 Tahun) bersama anaknya Raden Ibnu Purwanuadi Yang datang dari Malang Jawa Timur, sejak pukul 07.00 sampai 10.00 pagi sibuk mencari makam Ayah tercinta yang gugur di medan perang untuk mempertahankan kemerdekaan indonesia, 

Raden Ibnu Purwanuadi sebagai anak mengisahkan, "waktu itu saya berusia 5 tahun yaitu tepatnya tahun 1958 dengar Ayahku tertembak dalam perjuangan kemerdekaan, memang waktu itu saya masih kecil tapi saya mengerti apa yang telah terjadi, anehnya waktu itu Ayah saya tertembak saya masih di datangi oleh sosok Ayah yang saya kenal berkunjung kepada saya di hari itu juga saat dia tertembak, saya seperti tidak sadar berkata..Papa, dia tersenyum lalu pergi lagi, saya sempat kejar dengan terikan Papa...papa...papa..." cerita Ibnu Adi anak tunggal tersebut sedih.

Dari pembicaran panjang di pagi hari di TMP Amurang, Akhirnya Pusara dari Makam Ayah tercinta ditemukan juga sesuai petunjuk Foto. Ibnu Adi bersyukur tempat peristirahatan terakhir Ayahnya di ketemukan.

"Saya dan ibu bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, karena melalui foto anak saya beberapa tahun lalu akhirnya menjadi petunjuk Makam Ayah saya, memang waktu itu Ayah sudah 7 kali mendapat tugas ke daerah - daerah untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan antara lain Makasar, Palopo, Manado dan terakhir di Amurang ini, Ayah waktu sebagai Komendan Batalion 512  Brawijaya, waktu itu kami tinggal di Rumah Perwira Jalan Raya Idjen nomor 23 malang, bersyukur ibu bisa datang ketemu makam Ayah hari ini," tuturnya. Rabu ( 01/02).

Ibnu Ady yang memiliki 4 anak ini, berharap anak-anak yang laki semua ini satu waktu bisa berkunjung ke TMP Di Amurang meski semua sibuk bekerja di Malang Jawa Timur. Sesuai keterangan Ibnu Ady selesai Bersiara kemakam Ayah tercinta akan kembali lagi pada besok hari ke Malang Jawa Timur. (Vandytrisno)
Previous
Next Post »
iklan banner