Foto Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Prof. Ellen Kumaat.
Manado, detiKawanua.com - Tidak melihat dari sisi lain-lain orang miskin ataupun kaya, tapi tergantung hasil dari prestasi nilai akademik dari putra-putri daerah Sulawesi Utara (Sulut) berpeluang menjadi Mahasiswa Baru (Maba) Kedokteran (Fakultas Kedokteran) di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat Manado). Hal tersebut dikatakan Rektor Unsrat Manado, Prof Ellen Kumat, Senin (23/01) sore tadi di Kantor pusat Unsrat Manado.
"Pada tahun ajaran baru 2017 ini, ada 3 jalur pendaftaran dan kuota yang dibuka yakni, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diterima 35?, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 35? dan Seleksi Jalur Mandiri atau biasa disebut tanpa tes (T2) koutanya 30?. Di mana diprioritaskan juga bagi putra-putri daerah Sulut bisa masuk sebagai Mahasiswa di Unsrat yang lebih jelasnya bisa lihat dan daftar online melalui website Unsrat Manado," terang Kumaat, yang juga dirinya merupakan salah satu terpilih menjadi Panitia seleksi lelang jabatan di lingkup Pemprov Sulut nanti.
Dijelaskannya juga, untuk taraf seleksi nasional tentunya hal itu merupakan level nasional dan semua calon mahasiswa dari daerah provinsi lain bisa masuk atau berpeluang menjadi mahasiswa.
"T2 merupakan priortas orang Sulut. Oleh karena itu, anak daerah Sulut itu harus betul-betul belajar juga. semua ada peluang untuk masuk, walaupum dia miskin yang penting dia pintar itu berhak masuk kedokteran kalau nilainya bagus, kami tidak melihat dari sisi lain-lain tapi hasil prestasinya dari hasil report akademik. Kita bersyukur Unsrat bisa dibuka seleksi jalur mandiri, karena seandainya dari SNMPTN bisa ada setengah kuotanya juga orang Sulut berarti kalau ditambah dengan 30? dari T2 itu sudah lebih dari setengah (100?) orang Sulut yang masuk," ungkap Kumaat.
Senada juga dikatakan Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik Unsrat, Prof. Jemmy Posangi, bahwa untuk pendaftaran Mahasiswa Baru (Maba) Unsrat Manado sudah dimulai tanggal 13 Januari lalu, di mana ketiga jalur pendaftaran tersebut merupakan permintaan nasional.
"Jadwalnya sudah diatur semua penerimaan dan pendaftarannya. Khusus untuk SNMPTN itu semua sekolah harus mengisi pangkalan data sekolah siswa, sebab kalau tidak mengisi berarti mereka tidak bisa masuk di SNMPTN. Untuk tahun ajaran ini juga akan menerima 5000 Maba dan koutanya sudah dikirim ke Menristek Dikti dan nanti akan mereka yang mengisi," ungkap Posangi.
Rep/Editor: IsJo
ConversionConversion EmoticonEmoticon