Foto Kepala Disnakertrans Provinsi Sulut, Erny Tumundo dan Wabup Boltim, Rusdi Gumalangit bersama para warga transmigrasi Balukut.
Manado ,detiKawanua.com - Kunjungan kerja (Kunker) perdana dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diawal tahun 2017 ke lokasi pemukiman transmigrasi Balukut Desa Motongkad Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Senin kemarin, mengisahkan kisah memprihatinkan karena daerah transmigrasi yang dihuni 51 kepala keluarga (KK) itu selain akses jalan masuk yang tergolong 'extreme' lebih 3 kilo meter dari perkampungan warga, kebutuhan penerangan masih menggunakan lampu botol (bahan bakar minyak kelapa,red) juga fasilitas tenaga pendidikan bagi anak sekolah pun masih sangat membutuhkan sentuhan pemerintah.
"Mereka sudah 3 minggu menempati pemukiman itu dan rata-rata masih rumah tangga muda, dimana untuk rumah tinggal terlihat sudah baik dan airpun lancar, namun untuk kebutuhan tenaga pendidik karena sekolah yang jaraknya jauh maka kami akan menanggulangi/membayar tenaga bantu pendidik dua orang dan juga selama 1 tahun biaya hidup 51 KK tersebut akan ditanggulangi Pemprov Sulut melalui dana dekonsentrasi," terang Kepala Disnakertrans Sulut, Erny Tumundo kepada wartawan, Selasa (24/01).
Lanjutnya yang saat dilapangan (Lokasi Balukut,red) bersama Wakil Bupati Boltim (Rusdi Gumalangit) dan Kepala Disnakertrans dan ESDM Boltim (Irwan Kyai Demak) juga telah menerima data bahwa dari 51 KK ada 35 KK yang berasal dari daerah Jakarta. Dan untuk pembangunan jalan dan sarana penerangan (listrik) dilokasi itu ditanggulangi oleh Pemda Boltim.
"Untuk listrik akan menggunakan solar cell (tenaga surya,red) yang sudah diinventarisir kurang lebih 22 tiang yang akan dipasang dititik-titik tertentu," ungkap mantan Kepala BP3A Sulut itu.
Rep/Editor: IsJo
ConversionConversion EmoticonEmoticon