Kabag Humas dan Kabag Ekonomi Pemkab Talaud meinjau langsung APMS Melonguane. (insert) Kabag Ekonomi Pemkab Talaud Natalianus Essing.
Talaud, detiKawanua.com - Keberadaan APMS Melonguane yang dikelola CV Seroja Abadi milik Denny Tanos dan Hans Latjandu yang mendapat sorotan masyarakat karena dinilai terbengkalai ditanggapi Kabag Ekonomi Pemkab Kepulauan Talaud, Natalianus Essing.
Menurut Essing, perlu ditegaskan bahwa posisi Pemkab Kepulauan Talaud dalam keberadaan APMS Melonguane hanya dalam bentuk pengawasan terhadap distribusi, kuota dan volume BBM yang disalurkan yakni Premium, Pertalite dan Solar.
"Pembangunan APMS murni oleh pihak pemilik, pemerintah hanya mengawasi saja. Untuk APMS Melonguane secara fisik sudah memenuhi standar yang diminta pihak Pertamina," jelasnya, Senin (23/01) kemarin di Melonguane.
Ditambahkan Esing, persoalan yang dihadapi pihak APMS sebagaimana yang disampaikan adalah mendapatkan sertifikasi Tera guna penyaluran BBM.
"Dalam waktu dekat Bagian Ekonomi akan mengunjungi pihak pelaksana uji tera yang berada di bawah Badan Meteorologi Provinsi Sulut untuk mendesak agar segera dilaksanakan uji tera bagi APMS Melonguane sehingga sudah boleh melakukan pendistribusian BBM kepada masyarakat," ujar Esing.
Menjawab pertanyaan mengenai kuota yang diperuntukan bagi APMS Melonguane, dikatakan Esing oleh pihak Pertamina APMS Melonguane mendapatkan kuota sebanyak 100 Kilo Liter setiap pendistribusian.
'Distribusi dua minggu sekali dengan jumlah kuota 100 Kilo Liter untuk tiga jenis BBM yakni Premium, Pertalite dan Solar. Mengenai sebaran tiap jenis tergantung permintaan APMS yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar," ucap Esing, sambil meminta masyarakat untuk bersabar dan menjanjikan paling lambat pertengahan Februari APMS Melonguane sudah dioperasikan.
(RhojakFM)
Menurut Essing, perlu ditegaskan bahwa posisi Pemkab Kepulauan Talaud dalam keberadaan APMS Melonguane hanya dalam bentuk pengawasan terhadap distribusi, kuota dan volume BBM yang disalurkan yakni Premium, Pertalite dan Solar.
"Pembangunan APMS murni oleh pihak pemilik, pemerintah hanya mengawasi saja. Untuk APMS Melonguane secara fisik sudah memenuhi standar yang diminta pihak Pertamina," jelasnya, Senin (23/01) kemarin di Melonguane.
Ditambahkan Esing, persoalan yang dihadapi pihak APMS sebagaimana yang disampaikan adalah mendapatkan sertifikasi Tera guna penyaluran BBM.
"Dalam waktu dekat Bagian Ekonomi akan mengunjungi pihak pelaksana uji tera yang berada di bawah Badan Meteorologi Provinsi Sulut untuk mendesak agar segera dilaksanakan uji tera bagi APMS Melonguane sehingga sudah boleh melakukan pendistribusian BBM kepada masyarakat," ujar Esing.
Menjawab pertanyaan mengenai kuota yang diperuntukan bagi APMS Melonguane, dikatakan Esing oleh pihak Pertamina APMS Melonguane mendapatkan kuota sebanyak 100 Kilo Liter setiap pendistribusian.
'Distribusi dua minggu sekali dengan jumlah kuota 100 Kilo Liter untuk tiga jenis BBM yakni Premium, Pertalite dan Solar. Mengenai sebaran tiap jenis tergantung permintaan APMS yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar," ucap Esing, sambil meminta masyarakat untuk bersabar dan menjanjikan paling lambat pertengahan Februari APMS Melonguane sudah dioperasikan.
(RhojakFM)
ConversionConversion EmoticonEmoticon