iklan banner

Diduga di Kejar Polisi, Junaydi Tewas


Jenasah Junaydi Moniaga telah berada di rumah duka.

Manado, detiKawanua.com - Junaydi Moniaga (30), warga Kelurahan Buha, Lingkungan I, Kecamatan Mapanget terjatuh dari atas tebing saat di kejar Polisi.

Diduga kuat  kematian korban akibat   meloncat dari atas jurang setinggi kurang lebih sepuluh meter yang terletak tidak jauh dengan belakang gudang penampung bahan bangunan di Perumahan Banua Asri Dua, Kelurahan Buha, Lingkungan IV, Kecamatan Mapanget.

Kejadian yang di himpun oleh detiKawanua.com, itu terjadi saat korban dikejar oleh beberapa anggota Polisi yang melakukan patroli di Wilayah Mapanget, Kamis (27/7) malam kemarin, sekitar pukul 22.00 Wita.

Menurut saksi Frangki Rotu (35), sebelumnya ia dan korban bersama dua rekan mereka sedang nongkrong di dekat gudang penampung bahan bangunan tersebut.

Beberapa jam kemudian, korban yang keseharian bekerja sebagai penjaga gudang tersebut bersamaan dengan saksi duduk bersama tidak jauh dari lokasi kejadian, di saat bersamaan muncul beberapa anggota Polisi yang menggunakan sepeda motor melakukan patroli dan mereka pun langsung meneriaki korban.

�Waktu itu Polisi bataria pa korban, woy  ka mana ngana? jangan lari, jangan lari,� tutur Frangki.

Karena kaget dan takut, korban berlari menuju ke gudang, sambil dikejar beberapa anggota Polisi.

Tak sampai situ juga, keterangan Frangki bahwa, beberapa anggota Polisi mengejar korban sampai ke dalam lokasi gudang, dan tidak lama kemudian mereka kembali. Saat ditanya terkait keberadaan rekan mereka, para polisi itu pun menjawab bahwa rekan mereka sudah loncat di jurang.

Saat saksi dan rekan-rekannya bermaksud mencari korban, warga setempat menginformasikan kalau korban sudah dilarikan ke rumah sakit.

�kita langsung menyusul ka Rumah Sakit AURI. Namun saat saya tiba di rumah sakit ternyata korban sudah meninggal dunia dengan luka robek dan mengalami patah di tulang belakang� ucap Frangki yang sangat sesal dengan kejadian tersebut.

Korban pun dibawa ke ruang Pemulasaran RSUP Kandou Malalayang untuk dilakukan otopsi. (Put)
Previous
Next Post »
iklan banner