iklan banner

Dampingi Menristekdikti, Wagub Katakan Gubernur Sudah Tetapkan Anggaran Pendidikan Sulut 20 % APBD

Manado, detiKawanua.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dalam menjamin dan mendorong peningkatan mutu pendidikan di Sulut melalui Gubernur Olly Dondokambey, khususnya dari segi penganggarannya telah menetapkan mendapatkan anggaran 20 persen dari APBD. Hal tersebut disampaikan melalui sambutannya Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw saat bersama Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir dalam kegiatan peletakan batu pertama (Ground Breaking) pembangunan 7 in 1 project gedung baru Universitas Sam Ratulangi Manado, Kamis (27/07).

"Ucapan terima kasih atas perhatian dari pemerintah pusat kepada Provinsi Sulut begitu tinggi, terlebih khusus kepada bapak Menteri dan selamat datang di daerah Nyiur Melambai yang juga merupakan 'Land of Smileling People'. Walaupun kita (daerah Sulut,red) dikategorikan daerah yang kemampuan fiskalnya menengah dan biasa-biasa saja, berbanding dengan DKI Jakarta yang APBD-nya sekitar Rp.72 Triliun dan juga tidak bisa dibandingkan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan APBD Rp.6 Triliun, kita Sulawesi Utara dengan 15 Kabupaten Kota dan Provinsi hanya Rp.3 Triliun. Meskipun demikian, ditengah-tengah kondisi fiskalnya yang mepet namun melalui pak Gubernur (Olly Dondokambey,red) sudah menetapkan Roadmap untuk pendidikan di Sulut tidak bisa tawar-menawar dengan anggarannya sudah sesuai undang-undang (UU) yakni 20 persen dari APBD," kata Wagub.

Lanjutnya, suatu kebanggaan tersendiri bagi Sulawesi Utara bahwa sesuai laporan dari Menteri Keuangan RI, dari 35 provinsi di Indonesia itu hanya ada 3 provinsi yang berani laksanakan komitmen itu (20 persen dari APBD,red), dengan adanya pengalihan SMA/SMK ke provinsi pun harus menanggung 7.000 pegawai baru dengan equivalent pembiayaan sebesar Rp.700 Milyar, dan hanya mendapatkan dana transfer pemerintah pusat Rp.400 Milyar.

"Tapi demi pendidikan termasuk membantu universitas-universitas itu kita tidak tawar-menawar. Karena itu, pada tahun ini melalui pak Gubernur sudah canangkan sekitar Rp.40 sampai 50 Milyar dihibahkan ke universitas-universitas dengan tujuan meningkatkan aspek kualitas dan mutu pendidikan di daerah Sulawesi Utara," tandasnya.

Sementara itu, dalam sambutan Menristekdikti Nasir mengatakan pembangunan gedung Unsrat Manado yang diperuntukan untuk Fakultas Hukum, Fakultas Teknik beserta laboratorium ini merupakan perdana dari rencana proyek 7 in 1 project yang didanai oleh Bank Pembangunan Islam (IDB,red), Saudi Fundation for Development (SFD) beserta pemerintah Indonesia.

"Target proyek ini juga dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan kedepan harus lebih baik lagi. Sarana yang dibangun bukan gratis, oleh karenannya saya menuntut hanya satu yakni, kualitas adalah yang utama," terang Nasir, sembari berharap kepada Rektor Unsrat Manado (Ellen J Kumaat) untuk menggunakan fasilitas pembangunan sebaik-baiknya.
"Sekarang ini Unsrat akreditasi B karena cerminan kualitas mutu pendidikan, dan ternyata sudah mengikuti Bimtek untuk posisi akreditasi A. Ini tugas dari seluruh jajaran pejabat di lingkup Unsrat Manado untuk harus bekerja keras bersama-sama untuk kedepan bisa berakreditasi A. Kita dorong terus," pesan Menristekdikti.

Disisi lain, Nasir mengingatkan kepada kontraktor bangunan untuk bisa mengerjakan pembangunannya sebaik-baiknya.

"Pengawas juga harus bekerja sesuai target waktu. Kita monitoring terus selama 6 bulan dan mudah-mudahan pengerjaan/pembangunan gedung sesuai dengan waktu," kuncinya.

(IsJo)
Previous
Next Post »
iklan banner