Tokoh Muda Talaud yang juga Ketua Tim Pencari Fakta Laskar Merah Putih Kristian Bastian Aesong SPd MM
Talaud, detiKawanua.com - Kalimat seperti tidak memilih dalam Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg) Daerah Pemilihan (Dapil) Talaud, Sangihe dan Sitaro pada 2019 mendatang sering disebutkan oleh masyarakat Talaud yang berada di tempat - tempat ramai yang antara lainnya pasar, pertokoan, pelabuhan, rumah makan dan bahkan di rumah kopi yang menjadi spot penting dari berkumpulnya tokoh - tokoh berpengaruh penting pada pembangunan Kabupaten Talaud yang sudah berotonom selama 15 Tahun.
Perbincangan ini mulai menyebar hingga pelosok Desa/ Kelurahan. Setelah dikondirmasi beberapa Tokoh menilai tentang kinerja Anggota DPRD Propinsi Sulut Dapil Nusa Utara tersebut.
Ketua Tim Pencari Fakta Laskar Merah Putih (TPF-LMP) Kristian Bastian Aesong SPd MM menjelaskan berbicara tentang kesejateraan rakyat memang hal prinsip yang menjadi kewajiban dari seluruh Anggota DPRD Propinsi Sulut untuk memperjuangkan hak - hak rakyatnya. Sehubungan dengan Kabupaten Kepulauan Talaud, ada beberapa yang telah menjadi aspirasi masyarakat bahkan sudah direkomendasikan beberapa kali tapi itu hanya sampai di perbincangan belaka. Hal ini tentu sangat menyusahkan masyarakat Talaud karena ketika di perhatikan dengan jelas bahwa di beberapa tempat yang menjadi kewenangan dari DPRD Propinsi untuk menganggarkan pembangunan jalan dan jembatan itu tidak dilakukan.
"Saya mewakili masyarakat Pulau Salibabu bahwa hal yang sangat penting ini dan sebenarnya sangat membantu masyarakat dalam menggenjot perekonomian malah tidak di dukung Oleh Anggota DPRD Propinsi Sulut dengan melakukan pembangunan Jalan dan Jembatan di 4 Kecamatan di Pulau Salibabu ini. Bahkan kalau dipikir - pikir mereka (Anggota DPRD Propinsi Sulut Dapil Nusa Utara - red) tidak tau di untung, sudah jelas - jelas masyarakat Talaud pilih waktu lalu karena berharap aspirasi dapat diperjuangkan. Tapi apa sampai saat ini, masyarakat menderita karena tidak diperhatikan," ujar Aesong salah satu Tokoh Muda yang dekat dengan masyarakat.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Lembaga Anti Korupsi dan Pemerhati Pembangunan Nasional (LAK-P2N) Hariono Bawonseet mengatakan Pembangunan Nasional yang terus digenjot oleh Pemerintah Jokowi - JK dengan program Nawacita sangat menyentuh masyarakat. Tetapi disayangkan hal inintidak bersinergi dengan Pemerintah Propinsi Sulut dan DPRD Propinsi Sulut. Terbukti, kondisi jalan dan jembatan dibeberapa tempat sudah tidak bisa dilalui dengan kendaraan roda empat bahkan roda 2 sekalipun. Beberapa tempat harus menggunakan Rakit untuk melewati sungai. Hal ini perlu diseriusi oleh Pemerintah dan DPRD Propinsi Sulut untuk membantu masyarakat dalam hal transportasi.
"Para wakil rakyat Daerah Pemilihan Nusa Utara yang tidak berkontribusi dalam pembangunan di Talaud contohnya saja jalan Pulau Salibabu, Kecamatan Gemeh dan Kecamatan Tampan'Amma yang sebenarnya menjadi tanggungjawab dan kewajiban dari DPRD Propinsi Sulut kini tidak diperhatikan dan kondisi jalan seperti ini sangat memiriskan rakyat Talaud. Kalaupun hal ini dibiarkan masyarakat Talaud tidak bersimpati lagi bahkan tidak akan memilih mereka yang nantinya akan mencalonkan sebagai Caleg legislatif di tahun 2019 mendatang," urai Bawonseet. (RhojakFM)
ConversionConversion EmoticonEmoticon